TIPS AGAR TAK KECEWA MEMILIH JODOH


Jangan membuat masalah yang sederhana menjadi masalah yang sulit sebab kebodohan diri. Tak perlu mempersulit persoalan yang mudah, sebab menuruti anggapan dan sangkaan yang tak terbukti. Mudahkan yang mudah jangan mempersulit yang sukar. Letakkan segala sesuatu sesuai kadarnya . Jangan berlebihan, sebab akibat utama berlebihan adalah keburukan.


Menikah itu mudah, sebab tak mungkin Allah Ta'ala memerintahkan sesuatu yang sukar dijalani oleh mahluknya yang bernama manusia. Meskipun memang ada banyak faktor tapi amat tak layak jika hal-hal itu dijadikan alasan untuk mempersulit pelaksanaannya.

Dianatara bentuk mempersulit diri adalah pikiran bodoh terkait masa depan dengan pilihan persiapan. Padahal sejatinya merupakan bentuk berpanjang angan, tidak dianjurkan. Pikiran bodoh itu salah satunya adalah bentuk argument-argument kecil yang diciptakan dalam diri kita sendiri.

Misalnya; " Apakah dia baik buat untukku?" " Pantaskah dia untukku kelak, ia adalah sosok yang shalih/shalihah, tapi aku tidak " " Andaikan dia mengecewakanku dan tak sesuai impian yang pernaah disampaikan kepadaku? "

Padahal terkait masalah ini, Islam sudah jauh-jauh mengaturnya dengan sangat baik, Ada dua khiat khusus yang dianjurkan untuk dilakukan seseorang untuk menikah, agar mereka tidak kecewa dan juga menyesali pilihan yang dia ambil. 

  1. Shalat Istikharah 
  2. Musyawarah
1. Shalat Istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah, untuk menentukan keputusan yang benar ketika dihadapkan beberapa pilihan keputusan. Rasulullah mengajari para sahabatnya untuk shalat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajari surat dalam Al-Qur'an. Beliau bersabda: " Jika kalian ingin melakukan urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua raka'at selain shalat fardhu kemudian hendaklah ia berdoa: Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.” Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya).

Karena itu seseorang melakukan istikharah salah satu sebagai wujud meminta pertimbangan kepada Allah, agar hatinya diyakinkan dan pikiranya dimantapkan dan mengupayakan segala sarana yang memudahkan niat baik itu.

2. Musyawarah , mintalah pertimbangan dari keluarga dekat terutama orang tua, ustad, ataupun anggota keluarga yang lain yang memiliki pendapat dan bijaksana. Dengarkanlah dengan baik, pertimbangkan dengan hati yang jernih dan pikiran yang bijaksana. Agar anda bisa mempertanggung jawaban setiap pilihan yang anda ambil

0 comments:

Post a Comment

Made with by Nugroho Wicaksono

© 2013 Odd Themes, Inc. All rights reserved.